Bicara tentang tempat nongkrong di salah satu kawasan Semarang atas, Tembalang, tak ada habisnya. Kawasan yang menjadi pusat mahasiswa Universitas Diponegoro atau Undip ini memang sangat terkenal bagi kami yang tinggal di Semarang.
Generasi millenials yang sedang berkuliah di sana sangat beruntung dengan banyaknya ragam pilihan tempat melepaskan penat setelah belajar di bangku kelas. Bila malas keluar pun, ada layanan pesan antar yang juga bisa dimanfaatkan.
Sabtu kemarin (10/2) kami sedang berkunjung ke salah satu tempat nongkrong yang berada di jalan Mulawarman. Kami sadar bahwa lokasinya terbilang jauh untuk kami yang kebanyakan menghabiskan aktivitas di Semarang bawah.
Namun semua terbayar saat kunjungan pertama kali kami ke sini mendapati pemandangan yang indah, yaitu pematang sawah.
Apakah ini andalan view dari the cannibal? Sepertinya iya, bila membandingkan dengan beberapa tempat nongkrong yang pernah kami kunjungi sebelumnya.
Cannibal? Alasan dibalik nama
Menjadi satu-satunya pemilik bisnis di sekitaran Mulawarman, memang menguntungkan. Meski begitu kawasan Semarang atas jangan dianggap remeh dengan banyaknya tempat sejenis dengan beragam aneka ragam tarik.
Belum lagi fenomena bisnis tutup setelah berjalan beberapa tahun bahkan hitungan bulan karena ketidakmampuan menarik pengunjung.
Pertanyaan ini sempat kami lontarkan kepada mbak Mona, pemilik The Cannibal Bistro & Bar, yang kebenaran saat kami datang, beliau bersedia menyapa kami.
Rupanya pengalaman menjadi pengunjun dibawa ke dalam bisnis yang ia dirikan bareng pasangannya yang seorang WNA. Bahkan tempat yang kami duduki dengan pemandangan sawah ini sudah disurvei sebulan lebih sebelum tempat ini resmi dilaunching.
Cannibal yang kami artikan sebagai pemakan segalanya terdengar menyeramkan. Namun bagi pemilik, Cannibal dipahami sebagai penarik segala segmen. Mahasiswa memang konsumen terbesar di sini, namun mereka memiliki keluarga, kerabat dan lainnya.
Belum lagi warga sekitar yang diharapkan tertarik berkunjung. Tempat ini menjadi satu tempat untuk segala yang dibutuhkan terkait gaya hidup.
Dari sisi menu, Cannibal juga memiliki porsi yang besar. Harga bisa dikatakan sesuai kantong dan bonusnya, mereka mencicipi sesuai ukuran dan rasa yang sangat diperhatikan.
Pemandangan sawah, keunggulan Cannibal menurut kami
The Cannibal awalnya sempat dikonsep menjadi coffee shop. Namun saat mendapatkan tempat dengan pemandangan sawah seperti gambar yang ada di halaman ini, pemilik melihat sisi lain dari bisnis yang ingin dijalaninya.
Kami yang waktu itu bersama owner, marketing dan teman baik kami, plus salah satu food bloger Semarang, benar-benar menikmati sore hari itu dengan pemandangan hamparan sawah yang hijau. Bahkan sampai lupa ketika malam sudah berganti.
Customer Smart
Ada bagian menarik yang kami dapatkan dari mbak Mona saat mengobrol dengannya, yaitu customer smart. Customer atau seorang pelanggan saat ini sudah pintar-pintar.
Maka harapan pemilik terkait tempat tentunya mereka melihat layanan yang diberikan dari sini sesuai dengan kualitas, termasuk menu dan harga.
Mencicipi menu The Cannibal Bistro & Bar
Karena kami datang dalam rangka undangan, maka pemilihan menu yang kami coba merupakan rekomendasi dari Cannibal.
Kami selalu ingatkan di awal kepada kamu yang membaca ulasan kami soal makanan bahwa kami bukan food bloger yang pandai atau ahli bicara soal rasa. Kami harus jujur tentunya, biar tulisan kami tidak disalah artikan.
Berikut beberapa menu yang dihadirkan kepada kami
Daftar menu ini sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan. Kami harap kamu bijak saat melihat daftar ini setelah postingan kami ini telah dipublish.
Alamat The Cannibal Bistro & Bar
Jalan Mulawarman Selatan Raya No.35B, Kramas, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50278. Untuk media sosialnya agar kamu tidak pensaran, silahkan buka Instagram thecannibalbistroandbar.
Jam buka sendiri, dimulai dari jam 11 siang hingga jam 2 pagi. Kontak yang bisa dihubungi, Telepon (024) 76404379. Semua ada di bio Instagram atau google.
Generasi millenials yang sedang berkuliah di sana sangat beruntung dengan banyaknya ragam pilihan tempat melepaskan penat setelah belajar di bangku kelas. Bila malas keluar pun, ada layanan pesan antar yang juga bisa dimanfaatkan.
Sabtu kemarin (10/2) kami sedang berkunjung ke salah satu tempat nongkrong yang berada di jalan Mulawarman. Kami sadar bahwa lokasinya terbilang jauh untuk kami yang kebanyakan menghabiskan aktivitas di Semarang bawah.
Namun semua terbayar saat kunjungan pertama kali kami ke sini mendapati pemandangan yang indah, yaitu pematang sawah.
Apakah ini andalan view dari the cannibal? Sepertinya iya, bila membandingkan dengan beberapa tempat nongkrong yang pernah kami kunjungi sebelumnya.
Cannibal? Alasan dibalik nama
Ini bagian dalam setelah kamu masuk dari depan, seperti ini suasananya
Menjadi satu-satunya pemilik bisnis di sekitaran Mulawarman, memang menguntungkan. Meski begitu kawasan Semarang atas jangan dianggap remeh dengan banyaknya tempat sejenis dengan beragam aneka ragam tarik.
Belum lagi fenomena bisnis tutup setelah berjalan beberapa tahun bahkan hitungan bulan karena ketidakmampuan menarik pengunjung.
Pertanyaan ini sempat kami lontarkan kepada mbak Mona, pemilik The Cannibal Bistro & Bar, yang kebenaran saat kami datang, beliau bersedia menyapa kami.
Rupanya pengalaman menjadi pengunjun dibawa ke dalam bisnis yang ia dirikan bareng pasangannya yang seorang WNA. Bahkan tempat yang kami duduki dengan pemandangan sawah ini sudah disurvei sebulan lebih sebelum tempat ini resmi dilaunching.
Cannibal yang kami artikan sebagai pemakan segalanya terdengar menyeramkan. Namun bagi pemilik, Cannibal dipahami sebagai penarik segala segmen. Mahasiswa memang konsumen terbesar di sini, namun mereka memiliki keluarga, kerabat dan lainnya.
Belum lagi warga sekitar yang diharapkan tertarik berkunjung. Tempat ini menjadi satu tempat untuk segala yang dibutuhkan terkait gaya hidup.
Dari sisi menu, Cannibal juga memiliki porsi yang besar. Harga bisa dikatakan sesuai kantong dan bonusnya, mereka mencicipi sesuai ukuran dan rasa yang sangat diperhatikan.
Pemandangan sawah, keunggulan Cannibal menurut kami
Bisa dibilang ini semacam terasnya, ruangan ini kita dapat melihat pematang sawah
The Cannibal awalnya sempat dikonsep menjadi coffee shop. Namun saat mendapatkan tempat dengan pemandangan sawah seperti gambar yang ada di halaman ini, pemilik melihat sisi lain dari bisnis yang ingin dijalaninya.
Kami yang waktu itu bersama owner, marketing dan teman baik kami, plus salah satu food bloger Semarang, benar-benar menikmati sore hari itu dengan pemandangan hamparan sawah yang hijau. Bahkan sampai lupa ketika malam sudah berganti.
Customer Smart
Ada bagian menarik yang kami dapatkan dari mbak Mona saat mengobrol dengannya, yaitu customer smart. Customer atau seorang pelanggan saat ini sudah pintar-pintar.
Maka harapan pemilik terkait tempat tentunya mereka melihat layanan yang diberikan dari sini sesuai dengan kualitas, termasuk menu dan harga.
Mencicipi menu The Cannibal Bistro & Bar
Karena kami datang dalam rangka undangan, maka pemilihan menu yang kami coba merupakan rekomendasi dari Cannibal.
Kami selalu ingatkan di awal kepada kamu yang membaca ulasan kami soal makanan bahwa kami bukan food bloger yang pandai atau ahli bicara soal rasa. Kami harus jujur tentunya, biar tulisan kami tidak disalah artikan.
Berikut beberapa menu yang dihadirkan kepada kami
Teh hangat ini dikemas menarik di sini
Sambil menunggu hidangan lain datang, kami disuguhin Cappucino hangat terlebih dahulu
Cannibal Burger, sepertinya harus dipotong-potong untuk memakannya yang punya ukuran besar
Quatro Formaghi, pizza ini tipis. Cocok untuk beramai-ramai
Pan Seared Salmon
Alamat The Cannibal Bistro & Bar
Jalan Mulawarman Selatan Raya No.35B, Kramas, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50278. Untuk media sosialnya agar kamu tidak pensaran, silahkan buka Instagram thecannibalbistroandbar.
Jam buka sendiri, dimulai dari jam 11 siang hingga jam 2 pagi. Kontak yang bisa dihubungi, Telepon (024) 76404379. Semua ada di bio Instagram atau google.
Artikel terkait :
- Tampil Lebih Kekinian, Ini Wajah Baru Sky Line Restaurant Gumaya Tower Hotel
- Gandeng Esperto, Verve Bistro & Coffee Hadirkan Varian Baru Menu Kopi
- Review Nestcology Semarang
- Review Keris Cafe Kota Lama Semarang
- Lainnya
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
0 coment�rios: