Kami ingin ikut merayakan hari jadi film Nasional hari ini yang jatuh hari Jumat, yang juga bertepatan dengan memperingati Hari Wafat Isa Al-Masih. Tentu libur akhir pekan ini semakin panjang dengan kalender berwarna merah hari ini.
Insan film semuanya saat ini sedang bersuka cita dengan berbagai torehan prestasi dalam perkembangan perfilman tanah air. Tentu ini kabar bagus buat kita semua.
Kami, sebagai Kofindo dalam perayaan hari film Nasional memang tak memiliki karya yang bisa dibanggakan untuk bicara lebih dalam tentang dunia perfilman Nasional.
Namun lewat cara kami sendiri yang bicara tentang film dari Semarang berharap kontribusi kecil kami ikut menjadi bagian wajah perfilman tanah air.
Kami menyukai penonton, kami menyukai layar yang terbentang saat film Nasional ditayangkan, kami juga menyukai para pemain yang sudi datang berkunjung ke kota kami sekedar menyapa dan kami suka berbagi jadwal film hanya untuk film Indonesia.
Semua yang kami lakukan datang dari diri kami sendiri yang ingin melihat kota Semarang sangat ramah bagi insan film dalam berkarya dan menyalurkannya ke kota kami dalam sebuah tontonan.
Meski semua yang kami bicarakan tentang rasa suka, kami juga memiliki perasaan benci tentang apa yang terjadi saat sebuah film tidak tayang di kota kami. Bahkan kami menyesali bahwa beberapa film hanya sekedar lewat saat mereka akhirnya turun belum dalam kurun waktu seminggu.
Dari sisi bisnis, itu lumrah dan hal biasa. Kami sadar tidak dapat mengubah apapun terkait itu. Ini PR (pekerjaan rumah) bersama, untuk memberikan karya yang terbaik agar para penonton tertarik menonton.
Bila dikatakan susah dan hanya mengejar keuntungan semata, kami memahami. Namun bila ingin melihat hal yang besar, sudah banyak film berhasil melakukannya. Itu semacam inspirasi.
Produksi film anak-anak yang masih lesu
Sebenarnya ditulisan akhir inspirasi di atas, kami ingin mengakhiri postingan ini. Namun tiba-tiba terlintas sebuah artikel yang berasal dari kompas yang judulnya 'Mira Lesmana Merasa Ada yang Hilang dari Ramainya Film Indonesia'.
Kami sepakat dengan apa yang diutarakan dalam halaman kompas.com tersebut. Ditengah gairahnya perfilman tanah air saat ini, produksi film anak-anak di Indonesia masih lesu.
"Sementara menurut saya ada yang hilang dari ramainya film Indonesia saat ini, bahwa harusnya anak-anak kita perlu tontonan," kata Mira. Selengkapnya tentang ini, kamu bisa buka di sini.
Gambar : Ilustrasi
..
Selamat hari film Nasional!
Kami harap terus maju insan film tanah air. Dan buat orang-orang seperti kami yang hanya berkontribusi kecil, tetap semangat dalam mengkampanyekan film Nasional kepada masyarakat tentang cinta film tanah air sebagai identitas bangsa.
Artikel terkait :
- Hari Film Nasional : Bioskop Semarang Putar Film Soekarno
- Ini Kriteria Film Indonesia Disebut Film Box Office
- Penonton Film 1990 Terbanyak Disebut Sutradara Ada di Semarang
- Seperti Apa Antusias Roadshow Film Yowis Ben di Semarang
- Lainnya dari Kofindo
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
0 coment�rios: